Tanaman ini tergolong dalam jenis semak, perdu, atau pohon. Tinggi tanaman buah merah bisa mencapai ketinggian 16 meter dengan batang berwarna coklat dan berbecak putih. Ciri – ciri tanaman buah merah adalah berdaun tunggal dengan bentuk lanset sungsang (oblanceolate)) dengan warna hijau tua, ujung daunya lancip runcing. Pangkal daunya memeluk bagian batang. Pada permukaan daunnya licin dan ada yang memiliki duri
Ditanah papua, setidaknya terdapat sekitar 30 jenis buah merah, namun hanya 4 jenis yang banyak di budidayakan. Berikut ini 4 jenis buah merah yang banyak di tanam dan dibudidayakan :
4 Kulvitar tanaman buah merah yang banyak ditanam dan dibudidayakan
1. Kulvitar merah panjang
Jenis ini memiliki buah dengan bentuk silindris dengan ujung tumpul dan panggalnya menjantung. Pajang buah merah jenis ini berukurang sekitar 96 – 102 cm serta memiliki diameter antara 15 – 20 cm. Bobotnya bisa mencapai 8 kg
2. Kulvitar merah pendek
Kulvitar buah merah jenis ini memiliki bentuk buah silindris dengan ujunga yang meruncing dan pangkalnya menjantung. Panjangnya hanya sekitar 55 cm dengan berat buah sekitar 2 – 3 kg saja.
3. Kulvitar merah coklat
Jenis buah merah yang ketiga ini memiliki bentuk silindris dengan ujung yang tumpul dan pangkalnya menggantung. Panjang buahnya hanya sekitar 27 – 33 cm dengan berat antara 2 0 3 kg
4. Kulvitar kuning
Kuvitar yang terahir memiliki buah dengan bentuk silindris dengan memiliki ujung yang tumpoul serta pangkal menjantung. Panjang buahnya sekiat 35 – 42 c, dengan berat sekitar 2 – 3 kg. Buah merah jenis ini memiliki warna hijau ketika muda dan kuning saat sudah tua
Syarat tumbuh buah merah papua
Buah merah termasuk dalam kategori tanaman yang mudah untuk tumbuh dimanapun. Pada dataran papuan, buah merah bisa tumbuh bahkan di tanah yang bisa dibilang kurang subur, dari dataran rendah sampai dataran tinggi. Tanaman ini akan tumbuh dengan baik pada suhu 23 – 33 celcius.
Buah merah termasuk tanaman yang tidak terlalu suka terkena sianar matahari langsung, maka sebaiknya menanam buah merah ditempat yang rindang dan terlindung. Jenis tanah lembab akan baik untuk tumbuh kembang buah merah, apalagi jika ditanam pada tanag yang gembur dan banyak memiliki humus.
Cara memanam buah merah papua
Cara menanam buah merah papua agar tumbuh subur dan memiliki hasil yang melipah, sebaiknya perhatikan hal – hal berikut :
- Penyiapan lahan tanam buah merah papua
- Penyiapan bibit buah merah papua
- Proses penanaman buah merah papua
- Proses pemeliharaan buah merah papua, dan
- Proses panen serta pascapanen
5 hal tersebuh akan dibahas dengan lebih gamblang pada pembahasan berikut ini :
1. Penyiapan lahan tanam buah merah papua
Lahan untuk budidaya buah merah dicangkul dengan kedalaman 20 cm, kemudian dibuat petak-petak dengan ukuran 10 – 12 m, di antara petak-petak tersebut dibuat parit selebar 0,5 – 1 m agar drainase areal penanaman lebih baik karena tanaman ini tidak menghendaki tempat yang terlalu basah dan terendam air tetapi tanah harus dalam kondisi lembab.
Lokasi penanaman sebaiknya berada dekat dengan sumber air agar secara periodik air dapat dialirkan ke parit-parit dalam lokasi penanaman untuk menjaga kelembaban tanah. Pada areal budidaya buah merah sebaiknya ditanam pohon pelindung seperti lamtoro.
2. Penyiapan bibit buah merah papua
Bahan tanaman untuk perbanyakan buah merah dapat berupa setek, anakan dan biji. Setek berupa pucuk tanaman yang tumbuh di bawah tanaman induk yang dipilih yang kondisi batangnya tua, berwarna abu-abu, panjang setek 40 – 50 cm dengan diameter 2 – 3 cm. Antara batas pelepah daun sampai pangkal batang bidang pangkasan minimal 15 cm. Setek ditanam pada bedengan semai yang telah disiapkan dengan jarak tanam 60 cm x 60 cm. Media tanam adalah campuran antara tanah topsoil dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1, media semai harus lembab. Lokasi persemaian terlindung dari sinar matahari langsung, sebaiknya berada di bawah pohon pelindung. Setelah ditanam bedeng semai ditutup dengan shadingnet 60 – 70%. Media semai disiram dua kali sehari yaitu pagi dan sore hari.
Setelah 1 – 2 minggu daun mulai muncul dan perakaran mulai terbentuk. Setelah 2 – 3 minggu dan berdaun 4 – 5 helai, bibit dapat dipindahkan ke dalam polibeg. Bibit dapat ditanam di lahan setelah berumur 1 – 2 bulan.
Bahan tanam lain adalah anakan yaitu tunas yang keluar dari bagian batang dan perakaran tanaman. Anakan dipilih yang berukuran 15 – 20 cm. Setelah dipisah dari induk, anakan ditanam di bedengan yang telah disiapkan dengan jarak tanam 50 cm x 50 cm atau 60 cm x 60 cm. Media pada persemaian harus dijaga kelembabannya, disiram setiap pagi dan sore hari dan diberi shadingnet. Bibit dari anakan dapat dipindahkan ke lahan setelah mencapai tinggi 40 – 50 cm yaitu pada umur 3 – 4 bulan.
Tanaman juga dapat diperbanyak dengan biji. Kelemahan perbanyakan dengan cara ini adalah kualitas bibit beragam, lama berbuah, biji lama berkecambah dan daya kecambah rendah karena kerasnya kulit biji. Sebelum disemai, biji direndam dalam air selama 1 hari, lalu ditiriskan dan dibungkus kain basah selama 1 malam untuk memecah dormansi biji. Kemudian biji disemai pada bedengan dengan media tanah dan pasir (1 : 1) atau tanah dan kompos (1 : 3). Benih disebar di atas media semai, lalu ditutup pasir setebal 2 – 3 cm, lalu ditutup lagi dengan jerami atau serbuk gergaji.
Media semai disiram sekali sehari. Setelah 2 – 3 bulan benih akan berkecambah.
Setelah bibit berukuran 5 – 10 cm sebaiknya dipindah ke polibag yang telah diisi media berupa campuran topsoil dengan pupuk kandang atau kompos dengan perbandingan 1 : 1. Tanaman di pembibitan diberi shadingnet 50 – 60% dan penyiraman dilakukan setiap hari. Bibit dapat dipindahkan ke lapangan setelah mencapai tinggi 25 – 40 cm dengan diameter batang 2 cm.
Tanaman yang berasal dari biji akan berbuah setelah berumur 5 tahun, sedangkan tanaman yang berasal dari tunas akan berbuah kurang dari 3 tahun.
3. Proses penanaman buah merah papua
Bibit ditanam dengan jarak tanam 6 m x 6 m atau 8 m x 8 m, maka pada setiap petak penanaman terdapat dua baris tanaman, di antara barisan tanaman tersebut ditanam pohon pelindung. Lubang tanam dibuat dengan ukuran 50 cm x 50 cm x 50 cm. Tanah bekas galian dicampur dengan pupuk kandang atau kompos sebanyak 20 – 30 kg/lubang tanam. Bibit ditanam hingga batas leher akar.
4. Proses pemeliharaan buah merah papua
Selama masa pertumbuhan, tanaman ini tidak perlu dipupuk dengan pupuk kimia, cukup diberi pupuk kandang 2 – 3 kali setahun dan diberi serasah dan sisa tanaman dan dedaunan di sekitar tanaman. Pada awal pertumbuhan daun-daun tua didpangkas untuk mempercepat pertumbuhan tanaman. Pemangkasan hanya dilakukan sampai tinggi tanaman 1 – 2 m, setelah itu, tanaman dibiarkan tumbuh secara alami. Pohon pelindung perlu dikontrol pertumbuhannya, bila terlalu rimbun harus dipangkas sehingga tidak mengganggu pertumbuhan tanaman utama.
Dengan pemeliharaan yang baik, tanaman akan bercabang setelah berumur 2 tahun. Biasanya 6 bulan setelah muncul percabangan tanaman mulai berbuah.
5. Proses panen serta pascapanen buah merah papua
Pada awal pembentukkannya buah akan tumbuh tegak di setiap percabangan.
Seiring perkembangannya, buah akan merunduk perlahan-lahan hingga menggantung di bawah percabangan dan siap dipanen. Buah siap dipanen bila daun-daun yang membungkus buah mulai membuka. Panen dilakukan dengan galah bambu yang bagian ujungnya dibelah. Caranya, buah dijepit di ujunbg galah, diputar lalu ditarik. Setelah panen, buah harus segera diolah karena hanya dalam waktu 3 – 4 hari buah sudah busuk dan berjamur. Panen dapat berlangsung 2 – 3 kali setahun. Produksi optimal tercapai pada umur 10 – 15 tahun dengan jumlah buah 4 – 5 buah per pohon.
Cara pembuatan sari buah merah papua
Cara pembuatan sari buah merah adalah sebagai berikut :
1. Pilih buah yang benar-benar matang yaitu kulit buah berwarna merah menyala dan jarak antar tonjolan cukup jarang.
2. Buah dibelah, lalu dikeluarkan empelurnya, selanjutnya dipotong-potong, lalu dicuci dengan air hingga bersih.
3. Daging buah dikukus dengan api sedang sekitar 1 – 1,5 jam. Setelah matang, daging buah lunak, angkat dan didinginkan.
4. Tambahkan sedikit air, lalu diperas hingga menjadi seperti pasta. Saring pasta untuk memisahkan bijinya.
5. Pasta dimasak kembali dalam wajan selama 4 – 5 jam. Setelah mulai mendidih, pasta tetap dibiarkan di atas api selama 10 menit hingga muncul minyak berwarna kehitaman di atas permukaan pasta.
6. Angkat dan diamkan selama 1 hari. Minyak yang terbentuk diambil perlahanlahan dengan menggunakan sendok, pindahkan minyak ke wadah transparan seperti gelas atau mangkuk, lalu diamkan selama 2 jam hingga minyak dan air benar-benar terpisah.
7. Kemudian pisahkan minyak ke wadah lain dengan menggunakan sendok.
8. Diamkan lagi selama 2 jam. Jika sudah tidak ada air yang tercampur, berarti proses pengolahan sudah berakhir. Dari satu buah akan diperoleh sari buah merah sebanyak 150 – 200 ml.
Kandungan Kimia buah merah papua
Kandungan kimia buah merah adalah karotenoid (12.000 ppm), tokoferol (11.000 ppm), betakaroten (700 ppm), alfa-tokoferol (500 ppm), asam oleat 58%, asam linoleat (8,8%), asam linolenat (7,8%), dekanoat (2,0%), kalsium, fosfor, besi, vitamin B1, vitamin C dan nialin.
Efek Farmakologis dan Hasil Penelitian buah merah papua
Efek farmakologis buah merah antivirus, antibiotik, antioksidan, penurun kadar kolesterol.
Beberapa penelitian yang menguji efek farmakologis buah merah antara lain:
Ekstrak buah merah mempercepat penyembuhan penyembuhan luka yang telah diberi Candida albicans, Staphylucoccus aureus, dan Microsporum gypseum pada kelinci. Dapat disimpulkan bahwa ekstrak buah meradh amat berpotensi sebagai antiiritasi/infeksi (Prof. Dr. Elin Yulinah, 2005, JF FMIPA ITB).
Hasil uji toksitas menunjukkan LD50 mencit jantan 2,687 g/kg bb. dan mencit betina 6,714 g/kg bb. Hal ini menunjukkan dosis buah merah yang banyak dianjurkan cukup aman (Dr. Yahdiana Harahap dan Dra. Syafrida Siregar Apt, 2005, JF UI).
Manfaat dan Khasiat buah merah papua
1. Kanker hati dan tumor otak
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian :
Sari buah merah diminum dua kali sehari masing-masing 1 sendok makan.
2. Tumor payudara
Bahan : Sari buah merah dan minyak ikan hiu
Pemakaian :
Sari buah merah dan minyak ikan hiu diminum 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan.
3. HIV/AIDS
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian :
Sari buah merah diminum 3 kali sehari masing-masing 1 sendok makan.
4. Stroke
Bahan : Sari buah merah
Pemakaian :
Sari buah merah diminum satu kali sehari dengan dosis 1 sendok teh
Demikian pembahasan tentang cara menanam buah merah serta manfaat hebat yang dimilikinya, sangat menarik bukan buah merah asal papua ini? memiliki manfaat yang sangat dahsyat untuk menyembuhkan berbagai penyakit level berat
Sumber artikel : diperta.jabarprov.go.id (Seksi Perlintan Hortikultura Bidang Hortikultura Diperta Jabar)
Post a Comment
Post a Comment